Pada artikel ini, kamu akan belajar mengenai teks negosiasi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, contoh, hingga cara membuat teks negosiasi. Yuk, belajar bersama!
--
Kamu pernah pergi ke toko alat-alat musik? Ada banyak banget alat musik yang dijual di sana. Mulai dari gitar, piano, bass, hingga drum. Sayangnya, alat-alat musik biasanya harganya mahal guys, jadi ketika membeli alat musik di toko musik, nggak jarang kita akan melakukan tawar-menawar harga dengan penjualnya.
Selain di toko musik, tawar-menawar juga sering terjadi di pasar tradisional. Siapa yang suka nemenin ibu ke pasar tradisional? Kira-kira skill tawar-menawar kamu udah sejago ibumu nggak, tuh?
Hayoo, siapa yang pernah kaya gini waktu negosiasi? (Sumber: today.line.me)
Saat kita melakukan tawar-menawar harga dalam proses jual beli barang, tandanya kita sedang melakukan yang namanya negosiasi. Nah, dalam materi Bahasa Indonesia kali ini, kita akan membahas tentang teks negosiasi. Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Untuk lebih memahami tentang teks negosiasi, perhatikan ciri-ciri teks negosiasi berikut, ya!
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
Teks negosiasi memiliki beberapa ciri umum yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa membedakan antara teks negosiasi dengan teks lain yang bukan tergolong teks negosiasi. Ciri-ciri teks negosiasi antara lain:
Menghasilkan kesepakatan
Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan
Memprioritaskan kepentingan bersama
Sarana untuk mencari penyelesaian
Mengarah pada tujuan praktis
Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Strukturnya
Struktur Teks Negosiasi
Seperti teks lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur yang perlu kamu perhatikan, terutama ketika nanti kamu ingin membuat suatu teks negosiasi. Struktur teks negosiasi adalah sebagai berikut:
Orientasi
Permintaan
Pemenuhan
Penawaran
Persetujuan
Penutup
Contoh Teks Negosiasi
Teks negosiasi contohnya seperti apa, sih? Nah, berikut ini adalah salah satu contoh teks negosiasi yang bertemakan kegiatan jual beli. Coba kamu perhatikan dengan seksama, ya!
Pembeli: "Permisi Pak, saya mau beli gitar ini. Berapa harganya, ya?"
Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, Nak."
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, Pak?"
Penjual: "Hmmm, boleh. Mau nawar berapa, Nak?"
Pembeli: "600 ribu aja Pak, gimana?"
Penjual: "Wah! Harga segitu rasanya tidak bisa, Nak."
Pembeli: "Kalau 625 ribu?"
Penjual: "Naikin dikit Nak, 650 ribu Bapak lepas gitar ini."
Pembeli: "Oke deh Pak, saya setuju. Ini uangnya, ya."
Penjual: "Terima kasih, Nak. Ini gitarnya."
Pembeli: "Terima kasih, Pak."
Sampai sini sudah paham ya, seperti apa contoh teks negosiasi? Sekarang, lanjut ke cara membuat teks negosiasi, yuk!
Baca juga: Pengertian, Nilai-Nilai, dan Karakteristik Hikayat
Cara Membuat Teks Negosiasi
Sekarang kita coba membuat teks negosiasi, yuk! Gimana ya, caranya? Nah, caranya adalah dengan mengikuti langkah-langkah membuat teks negosiasi berikut ini. Check it out!
1. Persiapan dan perencanaan
Pada tahap ini, kamu bisa menentukan tema kegiatan negosiasi. Misalnya, temanya adalah kegiatan jual beli. Atau bisa juga kegiatan negosiasi untuk menentukan kebijakan tertentu di suatu perusahaan, dan sebagainya.
2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
Pada kegiatan negosiasi, perlu ditetapkan pihak-pihak yang berkaitan. Misalnya temanya tentang jual beli, maka tentukan siapa yang berperan sebagai penjual dan siapa yang berperan sebagai pembeli.
3. Menentukan hal yang dinegosiasikan
Kamu perlu menentukan apa yang ingin dinegosiasikan dalam teks tersebut. Misalnya temanya jual beli, lalu apa yang diperjualbelikan? Apakah berupa barang atau berupa jasa? Lalu, tentukan juga waktu dan tempat negosiasi.
4. Menyiapkan penyampaian argumen
Pada tahap ini, masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkan secara bijaksana.
5. Merancang kegiatan tawar menawar dan penyelesaian masalah
Pada kegiatan ini, dilakukan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai sebuah kesepakatan. Misalnya temanya adalah jual beli, maka tawar-menawarnya bisa berupa kesepakatan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.
6. Menentukan penutup
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang menutup proses negosiasi. Misalnya, antara kedua pihak saling mengucapkan terima kasih dan salam. Selain itu, jika negosiasi yang dilakukan bersifat formal, maka bisa juga ditutup dengan kesepakatan tertulis dan penandatanganan dokumen tertentu antara pihak yang terlibat.
7. Menulis struktur teks negosiasi
Nah, langkah-langkah di atas tadi kan masih berupa outline atau kerangka. Di tahap ini, kamu bisa menuliskan struktur teks negosiasi, kemudian sesuaikan kerangka tadi dengan struktur teks negosiasi ini. Seperti yang tadi sudah dibahas, struktur teks negosiasi terdiri atas orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup.
8. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks
Setelah menyesuaikan kerangka dengan struktur, kamu tinggal mengembangkannya menjadi sebuah teks utuh. Jangan lupa, ya! Saat proses mengembangkan kerangka menjadi teks, kamu harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang digunakan agar teks negosiasi mudah diterima dan dimengerti oleh pembaca.
Itulah tadi pengertian, ciri-ciri, struktur, contoh, dan cara membuat teks negosiasi. Sudah semakin paham, kan? Jika belum, yuk lihat penjelasan lengkapnya di ruangbelajar! Kamu bisa belajar lewat video beranimasi yang dilengkapi juga dengan latihan soal dan rangkuman, lho. Pasti makin paham, deh!
Referensi:
Zabadi, Fairul, dan Sutejo. (2015). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Sumber Gambar:
Gambar ‘Jual Beli di Pasar’ [Daring]. Tautan:https://obs.line-scdn.net/0hsq205GzQLF4PSTqKMDlTCTUfLzE8JT9da399QF8ncmkjKmkKMCxlbS4bezxxK2sAZi9kOC5NN293LTwMOy9l/w580 (Diakses: 19 Januari 2022)
Artikel ini telah diperbarui pada 19 Januari 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar