Melalui artikel ini, kamu akan belajar tentang teks debat meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Penasaran? Yuk, baca sampai selesai!
--
Pernah nggak kamu menonton kegiatan debat, baik itu secara langsung maupun melalui televisi? Atau kamu sendiri pernah ikut lomba debat di sekolah? Menurut kamu, lebih seru nonton debat atau ikut debatnya langsung, nih?
Tentunya masing-masing memiliki keseruannya tersendiri, ya! Kalau lagi nonton debat, kita pasti jadi ikut deg-degan, kira-kira pihak mana ya, yang debatnya lebih bagus dan argumennya lebih oke?
Sementara itu, kalau kita ikut lomba debat, kita juga pasti akan deg-degan nih, kira-kira argumen yang disiapkan sudah bagus belum, ya? Kira-kira bisa lancar nggak ya, waktu menyampaikan argumen? Duh, bayanginnya aja udah seru nggak, sih!
Baca juga: Ciri-Ciri, Struktur, Contoh, dan Cara Membuat Teks Negosiasi
Eits, ngomongin soal debat, kamu udah tahu belum sih, apa yang dimaksud dengan debat? Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak. Dalam berdebat, masing-masing pihak diperkenankan untuk menambahkan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat.
Kenapa sih, harus ada debat? Salah satu tujuan diadakannya debat adalah untuk memperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
Meskipun begitu, tidak jarang debat berakhir dengan kedua pihak tetap berbeda pendapat dan berpegang pada pendapatnya masing-masing, tapi tentunya mereka tetap akan mendapatkan wawasan baru dengan mendengarkan argumen dari pihak lawan. Berbeda pendapat itu wajar, tapi ingat! Tetap hargai pihak lain yang berbeda pendapat dengan kamu, ya!
Nah, setelah mengetahui pengertian debat, sekarang mari kita bahas mengenai teks debat. Apa itu teks debat?
Teks debat adalah teks yang disusun berdasarkan kegiatan debat yang berlangsung. Teks debat ini berisi argumen-argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak, lengkap dengan kesimpulan yang didapat ketika sesi debat berakhir.
Struktur Teks Debat
Teks debat disusun secara sistematis berdasarkan struktur teks debat. Struktur teks debat terdiri atas:
1. Pengenalan
Pertama, yaitu pengenalan. Pada bagian pengenalan, moderator menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan pihak atau tim yang akan berdebat. Moderator adalah pemimpin sidang, rapat, atau diskusi, yang bertindak sebagai pengarah dan penengah. Selain mengenalkan pihak yang berdebat, moderator juga menyampaikan mosi dari debat yang akan berlangsung.
2. Penyampaian Argumentasi
Kedua, yaitu penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi disampaikan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral/penengah (jika ada).
Pihak afirmasi adalah pihak yang mendukung mosi atau pro terhadap mosi. Pihak oposisi adalah pihak yang menentang mosi atau kontra terhadap mosi. Sedangkan Pihak netral/penengah adalah pihak yang bersikap netral dan berperan sebagai penengah dalam debat. Pihak netral ini bersifat opsional alias tidak harus ada dalam debat.
3. Debat
Ketiga, yaitu debat. Pada bagian ini, pihak afirmasi dan pihak oposisi saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi oleh pihak netral. Jika pihak netral tidak ada, maka boleh ditengahi oleh moderator selaku pemimpin acara debat. Nah, bagian ini nih, yang merupakan bagian terseru dari keseluruhan acara debat!
4. Simpulan
Keempat, yaitu simpulan. Pada bagian ini, pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, serta sanggahan dari tim lain.
5. Penutup
Kelima, yaitu penutup. Pada bagian ini, moderator memberikan simpulan secara kesuluruhan tanpa berpihak kepada pihak manapun, kemudian menutup kegiatan debat dengan salam.
Ciri-Ciri Debat
Debat sendiri memiliki ciri-ciri yang harus kamu ketahui, antara lain sebagai berikut:
1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi
2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra
3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan
4. Terdapat argumentasi
5. Terdapat pihak penengah (opsional)
Kelima ciri tersebut harus ada pada setiap acara debat, kecuali nomor 5 karena bersifat opsional. Jadi, kalau kamu mau mengadakan latihan debat sendiri bersama teman-temanmu, jangan lupakan kelima ciri ini, ya!
Baca juga: Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan & Contoh Teks Diskusi
Kaidah Kebahasaan Teks Debat
Dalam menulis teks debat, kamu harus memperhatikan tata bahasa atau kaidah kebahasaan yang dimiliki teks debat sebagai berikut:
1. Menggunakan bahasa baku
Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia.
2. Menggunakan kata denotatif
Teks debat ditulis menggunakan kata denotatif. Kata denotatif adalah kata yang bermakna sebenarnya.
Contoh:
Denotatif → Marilah kita menutup mata sambil berdoa.
Bukan denotatif → Pemerintah tidak boleh menutup mata atas kejadian yang melanda Indonesia saat ini.
Unsur-Unsur Debat
Unsur-unsur debat terdiri atas tiga hal, yakni mosi, tim debat, dan partisipan. Untuk lebih lengkapnya, coba kamu lihat gambar berikut!
1. Mosi
Unsur pertama yaitu mosi. Mosi adalah topik atau isu yang diangkat dalam debat. Mosi akan menentukan sikap dari masing-masing pihak atau tim yang berdebat, apakah akan pro terhadap mosi atau kontra terhadap mosi.
2. Tim Debat
Seperti yang tadi sudah dijelaskan, dalam debat umumnya terdapat tiga tim debat yaitu:
- Tim afirmasi → tim pendukung mosi atau pro terhadap mosi
- Tim oposisi → tim penentang mosi atau kontra terhadap mosi
- Tim netral/penengah → tim yang netral dan berperan sebagai penengah (opsional)
Untuk tim netral/penengah tidak wajib ada dan perannya sebagai penengah dapat digantikan oleh moderator.
3. Partisipan
Selain tim debat, terdapat juga partisipan lainnya dalam debat yaitu:
- Penonton atau juri → menilai tim yang berdebat
- Moderator → memimpin jalannya debat
- Notulen → mencatat jalannya debat dan hasil debat
Baca juga: Contoh Teks Eksposisi, Struktur, dan Kaidah Kebahasaannya
Sekarang, coba kerjain contoh soal yuk!
Contoh Soal
1. Perhatikan kutipan teks debat berikut ini.
Tim Oposisi : “Saya tidak setuju. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti oleh kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan hampir oleh semua kalangan.”
Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks debat, yaitu....
- pengenalan
- penutup
- penyampaian argumentasi
- debat
- pengantar
Jawaban : D
Pembahasan : Struktur teks debat, yaitu pengenalan, penyampaian argumentasi, debat, simpulan, dan penutup. Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks bagian debat yang ditandai dengan sanggahan “saya tidak setuju”.
2. Berikut ini yang termasuk dalam struktur kebahasaan teks debat, kecuali….
- penutup
- pengenalan
- penawaran
- penyampaian argumentasi
- simpulan
Jawaban : C
Pembahasan : Penutup, pengenalan, penyampaian argumentasi, dan simpulan merupakan struktur teks debat, sedangkan penawaran bukan merupakan struktur teks debat. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
---
Itulah tadi pembahasan tentang teks debat, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Kamu sudah paham, belum? Kalau kamu merasa belum cukup memahami materi hanya dengan membacanya saja, kamu bisa mencari guru privat berkualitas di ruangles. Yuk, pilih sendiri gurumu!
Referensi:
Zabadi, Fairul dan Sutejo. (2015). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Artikel ini pertama kali ditulis oleh Shabrina Alfari dan telah diperbarui pada 8 Maret 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar